Mobil Penyelamat Kiriman Allah

Alarm dari hp pagi itu berdering dengna kerasnya, membangunkan jiwa yang masih terlelap. Dengan kagetnya ku hentakkan diri dari tempat tidur langsung kumatikan alarm hp itu. Teringat akan janji yang terucap kemarin untuk bertemu dengan orang, langsung ku bergegas mencuci pakaian yang dari semalam ingin aku cuci. sehelas demi sehelai baju kucuci dengan bersihnya. tak kutinggalkan noda sedikitpun di pakaian-pakaian itu. Tak terasa semua pakaian yang kucuci telah bersih semua. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada kulanjutkan mencuci motor kesayangan yang penuh dengan debu dan kotoran yang terciprat karena jalanan yang tergenang air karena musim hujan. Dengan semangat kucuci dengan bersihnya motor kesayangan sampai tak tersisa noda sedikupun. Singkat cerita akhirnya tepat pukul 8:40 saya pergi berangkat untuk memenuhi janji bertemu dengan seseorang.


Dengan ngebutnya ku gas motor ku sampai kecepatan maksimal, karena mengingat waktu keberangkatan yang tidak sesuai target. Sebelumnya ku targetkan untuk berangakt pukul 8:30. Setelah 30 menit perjalanan sampailah ketempat tujuan. Dengan muka yang merasa bersalah aku bertemu dengan kawan-kawan. menit demi menit, jam demi jam kita berbincang seputar dunia IT yang sedang ramai. Tak terasa sudah lama kita telah berbincang, akhirnya kitapun menyelesaikan perbincangan dan memutuskan untuk pulang.

Bergegas menuju motor dan saat akan kunyalakan motor terpikir untuk pergi ke Telkom untuk internetan. lalu ku ajak satu temanku dan di menyutujuinya. Bermotor sambil berbincang di motor kami pergi menuju telkom meskipun dalam hati khawatir karena temanku yang membonceng tidak memakai helm. jalan yang besar dan ramai kami lewati walau dengan perasaan khawatir akan ada polisi yang menilang kami. Tepat di perampatan lampu merah, tak disangka kami melihat 2 polisi menggunakan sebuah motor dari jalan sebelah kiri dan menuju ke arah depan. Kami yang akan berbelok kanan akan berpapasan dengan mereka. Aku yang sedang tidak ada uang deg-degan setengah mati, tekut kalau kami ditilang. Karena lampu lampu merah sudah berwarna hijau mau tidak mau kami harus jalan. Beberapa detik kutunggu sampai polisi itu jalan duluan sehingga kami tidak berpapasan dengan mereka, namun mereka tidak jalan-jalan. Mungkin mereka juga menunggu kami untuk jalan duluan dan berupaya untuk menilang kami karena sebelumnya mereka sudah melihat kami saat lampu masih berwarna merah. Dengan ragu dan berkeringat dingin ku gas motor ini menuju kekanan, dari balik mobil yang berhenti didepanku kulihat polisi dari jalan sebelah kiri itu menjalankan motornya. Dengan cepatnya aku langsung mengganti haluan, dari yang tadinya akan berbelok kekanan, aku lurus dengan melewati sisi kiri mobil yang berhenti itu. Akhirnya kami terhindar dari polisi yang akan menilang kami. Sambil tertawa-tawa malihat kejadian tadi, kami melanjutkan ke telkom. Singkat cerita akhirnya kami sampai ke Telkom dan berinternet disana.

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah Allah selalu menolong hambanya yang kesusahan dengan mendatangkan mobil yang berhenti di perampatan tersebut. Tanpa adanya mobil yang berhenti di jalan dan menghalangi pandangan polisi itu mungkin kami akan tertilang. Thanks to Allah

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mobil Penyelamat Kiriman Allah"

Posting Komentar